Juli 15, 2018

Kembali

Apa kabar semuanya? Lama saya tidak menulis lagi. Meski bukan tergolong penulis aktif, tapi keinginan selalu ada. tapi ya itu, keinginan yang tidak dibarengi dengan tindakan. Pada akhirnya hanya sebatas keinginan saja. Tidak untuk ditiru ya.. hehehe

Bismillah. Terus belajar memperbaiki diri. Tahun Pelajaran baru sudah datang lagi. Semoga semangat juga baru. Membersamai anak2 menjadi anak yang shalih/at, cerdas dan berakhlakul karimah. Insya Allah.

Juni 05, 2015

Sebiru Hari Ini

Sebiru hari ini,
birunya bagai langit terang benderang
Sebiru hati kita,
bersama di sini

Seindah hari ini,
indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita,
walau kita kan terpisah

reff:
Bukankah hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan Illahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah

Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini

Seindah hari ini,
indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita,
walau kita kan terpisah

intro
reff:
Bukankah hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan Illahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah
Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini

reff:
Bukankah hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan Illahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah
Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini

Seindah hari ini,
indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita,
walau kita kan terpisah

*Nasyid EdoCoustic
----------------------------------------------------

Mengenangmu, sahabatku. di setahun kepergianmu
05062014

September 06, 2014

Catatan Selepas Ied

Cerita 1
"Segala kontrakan gue diomongin..." tukas seorang bapak " Ya...pak.. die kan cuma ngingetin doang.." sahut bapak di sebelahnya "Iye sih... "

Cerita 2
"Tuh.. dengerin.. perokok 'berat' kalo dikumpulin uangnye setaon.. bisa beli kambing tuh.." Yang di ajak bicara cuma mesem-mesem aje.

Cerita 3
"Bener tuh ustadz.. kalo di pikir-pikir masa iya.. kite kaga' bisa berkurban ye... Sehari kira-kira tiga rebu tiga ratus ... sebulan seratus rebu... setahun dapet satu juta dua ratus... dapet kambing yang paling bagus dah... " kata seorang ibu setengah baya kepada ibu yang ada di dekatnya.

Cerita 4
"Hayoo... mo ngomong apa lagi lu... kaga' bisa dibalikin tuh.. tentang kontrakan? rokok? berkurban? pegi haji?.. la.. yang ustadz omongin tadi dah dilakuin semua.... " ledek seorang pemuda kepada sohibnya..

Itu sepenggal pembicaraan dalam perjalanan pulang setelah shalat idul adha. Memang... apa yang disampaikan ustadz tadi dalam khutbahnya sedikit banyak 'menyentil' semua jamaah yang mendengarkan.

Selain menyinggung tentang uang kontrakan tiap bulan dan kebiasaan merokok setiap hari, sang ustadz juga memberikan penjelasan pentingnya perencanaan untuk berkurban.

"Bukan masalah kaya atau tidak kaya, yang penting adalah mau atau tidak mau. Dan kesempatan berkurban hadir satu tahun sekali." Beliau mengibaratkan seperti kita hendak merencanakan pendidikan untuk anak-anak kita. Karena itu dianjurkan, setiap orang menyisihkan sebagian rizkinya untuk tabungan kurban setiap hari atau bulannya, tentu sesuai kemampuan.

Berkurban merupakan tanda syukur kita atas rizki yang telah Allah limpahkan kepada kita. Berkurban merupakan tanda kepedulian kita terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan.

"Sungguh, Kami telah memberimu nikmat yang banyak, Maka laksanakanlah sholat karena Robbmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada ALlah). Sungguh, orang-orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat ALlah)." (Qs Al-Kautsar: 1 - 3)"

Dan (ingatlah) ketika Rabbmu memaklumkan “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azabKu sangat pedih.” (Qs Ibrahim : 7)

Dan yang terpenting dari semua itu adalah niat yang benar dan keikhlasan dari sebuah pengorbanan yang kita lakukan… Wallahu’alam.

Repost. *Sebelumnya pernah saya tulis di multiply. Ini yg terselamatkan :) 09122008

Juli 07, 2013

Hanya satu kata, menulislah!

Apa yang kita pikirkan di kepala kita, mungkin banyak sekali. Tapi kenyataannya, tidak semua orang mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan. Dan pertanyaan yang seringkali muncul adalah dari mana kita akan memulainya?

Pada acara Teacher Writing Camp 2, hari pertama, 6 Juli 2013 di Wisma UNJ, pembicara pertama, Mba Meis Musida, dari XL, mengatakan bahwa menulis itu harus mengikuti passion diri sendiri. Jika minat dan kesenangan kita di bidang travelling, tulislah tentang travelling. Karena menurut beliau, menulis sesuai passion, akan membuat kita lebih bersemangat dan menikmati setiap prosesnya. Kemudian pikirkan ide yang sesuai dengan pengalaman kita sehari-hari, dan mulai dari hal-hal yang ringan. Penempatan foto atau gambar yang sesuai dengan tema juga dapat memberikan poin lebih pada tulisan. Apalagi jika disertai keterangan tentang foto yang kita gunakan.

Beliau berpesan, sesibuk apapun, mestinya kita dapat menyempatkan waktu untuk menulis. Banyak contoh orang-orang yang hebat dan super sibuk, seperti bapak Hasnul Suhaimi, CEO PT XL Axiata, masih menyempatkan diri untuk menulis di sela-sela kesibukannya. Hmm, sepertinya guraru juga bisa memanfaatkan waktu saat tidak mengajar untuk membuat tulisan.

Setelah menulis, Mba Meis menyarankan untuk mempublikasikan tulisan kita, dengan cara memasukkan link blog kita ke facebook atau twitter agar orang mau berkunjung, membaca tulisan kita dan memberikan masukan, saran dan kritik atas tulisan yang sudah kita buat. Intinya, jangan pernah berhenti untuk belajar dan belajar, berani mencoba dan menikmati setiap proses dalam membuat tulisan.

Satu cara yang perlu kita lakukan yakni merubah mind set kita dalam menulis. Pak Dahli Ahmad saat berbagi pengalaman menulisnya, memberikan kiat-kiatnya, antara lain; Mulailah dari hal-hal yang kecil, mulailah dari apa yang kita lihat, yang kita alami, dan apa yang kita rasakan dalam keseharian. Dan yang pasti, mulai dari sini. Dari ruang-ruang kelas kita. Karena hidup hanya sekali. Hiduplah yang berarti. Jadi teringat ungkapan penulis asma nadia, sebab dengan menulis, kita abadi.

Menulislah, dengan alasan apapun. Asal bukan untuk meremehkan. Kutipan Stephen King tersebut, mendasari keinginan Bu Siti Mugi Rahayu untuk selalu menulis. Dan salah satu alasannya, menulis mempunyai tujuan yang mulia. Menurutnya, menulis itu curahan jiwa, mengungkapkan apa yang kita rasakan. Jadi menulis, bukan sekedar hobi saja, tapi menulis harus yang kreatif dan berguna.

Kunci sukses pengalaman menulis Bu Mugi antara lain: tetap semangat, meyakinkan diri sendiri bahwa saya bisa, banyak membaca berbagai koran /surat kabar, dan ikuti prosesnya dengan tekun berlatih menulis setiap hari.

Pak guru Johannes Sumardianta, penulis ‘Guru Gokil Murid Unyu’ memaparkan bahwa membaca dan menulis adalah terapi. Untuk mengatasi defisit cacat pustaka dan defisit cacat sosial. Menulis, asupan gizi untuk jiwa, yang nantinya akan dikeluarkan dalam bentuk tulisan.

Meminjam istilahnya Pak Dwi Gautama, Guraru Kudu punya sesuatu, booo.. heheh. Karena dalam hidup ini kita selalu dihadapkan pada dua pilihan, hidup atau mati, berhasil atau gagal. Jadi, berbuat saja yang terbaik, berprestasi dan produktif. Kebaikan yang banyak pasti akan datang menghampiri kita.

Nah sekarang pertanyaannya adalah kita mulai menulis atau tidak?

Oleh-oleh hari pertama di Teacher Writing Camp 2, Wisma UNJ

Juni 25, 2012

Sains kita

Hari ini, senin 25 Juni 2012, saya menemani siswa yang akan bertanding OSN tingkat propinsi DKI. Ajang lomba yang tiap tahun kami ikuti. Dan akhirnya lolos tingkat kecamatan setelah setahun sebelumnya belum berhasil.

Seperti biasa, lomba dimulai dengan registrasi peserta. Dan saya lihat sudah banyak siswa yang datang lebih awal. Saya sendiri datang agak terlambat, karena tiba-tiba datang masalah yang harus diselesaikan. alhamdulillah, siswa sudah datang bersama ayahnya. Dan pemandangan yang sama, selalu saja terjadi. Peserta sebagian besar berasal dari sekolah-sekolah swasta yang lebih bagus dan pengalaman dari kami. Agak minder, mungkin juga. mengingat keterbatasan sumber daya dan prasarana dalam menyiapkan bibit-bibit unggul untuk lomba. Belum lagi masalah dukungan dari sekolah dan orangtua.

Dari ngobrol sana-sini dengan para pendamping sekolah lain, jakarta barat, utara dan selatan, saya mendapatkan banyak pencerahan. Baik dari sisi materi OSN, maupun manajemen. Persiapan yang matang dan terencana memang mesti dilakukan. Alhamdulillah bisa bertemu dengan bu Tanti dari sang timur, pak Budi yang dulu pernah membina matematika di sekolah kami dan guru dari al izhar dan kepulauan seribu. Hehe, saya lupa namanya.. maaf ya, bapak dan ibu guru. tapi wajah kalian lekat di ingatan, insya Allah.

Persiapan terbaik menurut pak Budi adalah mempersiapkan siswa dari kelas terendah. Minimal kelas 3 dan 4. Jadi kelas 5 siap lomba. Waduh, jauh sekali dari yang selama ini saya lakukan. :( Harapan tentu ada dan harus ada. Setidaknya tekad saya mulai kuat untuk mencobanya. Sedapat mungkin yang bisa saya lakukan. Meskipun harus berjuang mandiri secara moral dan prasarana. Setidaknya ada perbaikan dibanding dengan apa yang lakukan sekarang ini. Semangat! Man Jadda Wajada!

PPKG rawa bunga, Jakarta TImur

Juni 23, 2012

Buah yang manis

Alhamdulillah wa syukrulillah.. saat mendengar anak2 kelas 6 tahun ajaran 2012 ini lulus semuanya dengan nilai yang sangat memuaskan. Akhirnya segala usaha, ikhtiar yang mereka lakukan mendapat buah yang manis di akhirnya. Selamat ya, nak.. semoga ini menjadi tonggak awal bagi keberhasilanmu di masa depan. amiin.. Namun satu hal yang perlu mereka ingat juga, bahwa kesuksesan seseorang bukan semata-mata tergambar dari angka-angka kelulusan. Akhlak, sikap yang baik juga menentukan keberhasilan mereka dalam menjalani kehidupan yang sesungguhnya.

Juni 02, 2012

keep fight!

yap. berhasil. Alhamdulillah. setelah empat hari. akhirnya bisa menemukan jalan keluar. mudah-mudahan untuk seterusnya. amiin. belajar, ketika kita gagal, mesti bangkit lagi. mencoba. dan mencoba terus.. sampai akhirnya kegagalan, gagal menemuimu. heheh. semangat yah, buat teman-teman yang sedang mengalami kegagalan, kebuntuan, atau apalah namanya itu.. tetaplah semangat. bersama kesulitan, selalu ada kemudahn. terus berusaha, bertanya pada yang lebih tahu, insya ALlah semua akan menemui jalannya.. salam semangat!

Kembali

Apa kabar semuanya? Lama saya tidak menulis lagi. Meski bukan tergolong penulis aktif, tapi keinginan selalu ada. tapi ya itu, keinginan y...